Gesi, Sragen (11/08/2023) – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau dikenal dengan istilah PAMSIMAS, merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan yang dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program PAMSIMAS I (2008-2012) dan PAMSIMAS II (2013-2015) telah berhasil menambah akses air minum aman bagi 10,4 juta jiwa dan akses sanitasi layak bagi 10,4 juta jiwa di lebih dari 12.000 desa/kelurahan yang tersebar pada 233 kabupaten/kota di 32 provinsi di Indonesia. Saat ini Program PAMSIMAS memasuki fase ketiga (PAMSIMAS III) yang dilaksanakan pada kurun waktu 2016-2020 dan akan menyasar 15.000 desa sasaran baru serta mengelola keberlanjutan program di hampir lebih dari 27.000 desa peserta PAMSIMAS di seluruh Indonesia.
Desa Pilangsari merupakan salah satu desa tertinggal yang mulai berkembang dan akan menjadi salah satu desa pariwisata pada masa mendatang. Desa Pilangsari juga termasuk ke dalam kategori desa yang tergolong ekonomi menengah ke bawah. Desa Pilangsari merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, yang terletak di bagian Utara Sungai Bengawan Solo. Desa Pilangsari memiliki 19 mata air atau yang biasa dikenal dengan istilah sendang. Namun, pada musim kemarau, Desa Pilangsari seringkali kekurangan air dan juga aliran PDAM yang tidak merata di seluruh Desa Pilangsari. Selain itu, tarif pembuatan pipa PDAM terbilang cukup mahal bagi masyarakat Desa Pilangsari, di mana berdasarkan pernyataan warga, untuk 0-10 kubik diberikan tarif sekitar Rp2.500, sedangkan untuk PAMSIMAS diberikan tarif sekitar Rp1.500.
Sistem pembayaran dilakukan oleh empat anggota PAMSIMAS dengan metode door to door dan dihitung serta dicatat secara manual menggunakan buku berdasarkan pemakaian air perbulan dan warga akan diberikan kuitansi sebagai bukti pembayaran. Namun, penghitungan dan pencatatan yang dilakukan secara manual seringkali mengalami human error, seperti kesalahan oleh anggota dalam melakukan penghitungan total pembayaran. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip Tim II mengusulkan program kerja penghitungan secara otomatis yang sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan tersebut, yaitu dengan mengubah sistem pembayaran manual menjadi berbasis digital menggunakan Excel.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Juli 2023 di rumah sekretaris PAMSIMAS dan dihadiri oleh bendahara PAMSIMAS. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah membuat aplikasi penghitungan dan pencatatan pembayaran air secara otomatis menggunakan Excel serta sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi kepada petugas PAMSIMAS. Uji coba oleh mahasiswa turut serta dilakukan sebelum digunakan di lapangan pada tanggal 15 sampai 20 Agustus perbulannya karena pada tanggal tersebut petugas akan melakukan pembayaran keliling. Kelompok sasaran dari program ini adalah Badan Usaha Milik Desa, yaitu PAMSIMAS Pilangsari. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan informasi terkait guide penggunaan aplikasi pembayaran air digital. Setelah itu, mahasiswa melakukan demonstrasi penggunaan aplikasi kepada petugas dan dilanjutkan dengan percobaan penggunaan aplikasi oleh petugas. Pelaksanaan kegiatan berlangsung kondusif. Para petugas juga antusias mendengarkan inovasi yang diberikan oleh mahasiswa dan aktif bertanya kepada mahasiswa mengenai aplikasi digitalisasi pembayaran air ini.
Tim KKN Undip berkomitmen untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan desa yang lebih baik melalui program KKN yang berbasis pada kearifan lokal dan kebutuhan Masyarakat.
Program Multidisiplin 1
Penulis : Kelompok 1 KKN Undip
DPL : Oktavianto Eko Jati, S. Pi., M. Si
Lokasi : Rumah Sekretaris PAMSIMAS