Oleh Alrifqi Dirgantara Ilmi, Mahasiswa Ilmu Sejarah

Kediaman Bapak Mangun Ketua RT 09, 05 Agustus 2023

Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah di Universitas Diponegoro telah meluncurkan inisiatif unik yang bertujuan untuk memperkenalkan sejarah stunting di Indonesia kepada remaja desa Pilangsari melalui Posyandu Remaja. Dalam kolaborasi yang inovatif antara Sejarah dan kesehatan, mahasiswa ini berupaya memberikan pemahaman mendalam tentang masalah stunting dalam perspektif Sejarah kepada generasi muda dengan harapan mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mencegahnya.

Menggali Sejarah Stunting: Edukasi Berbasis Sejarah

Program ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh mahasiswa sejarah. Mereka menggali sejarah stunting di Indonesia dan Desa Pilangsari, melacak akar penyebab, perkembangannya, dan dampaknya dalam konteks Indonesia. Riset ini menjadi dasar untuk menyajikan informasi yang akurat dan berdasarkan fakta kepada remaja di Posyandu Remaja Desa Pilangsari.
Posyandu Remaja menjadi wadah yang ideal bagi mahasiswa sejarah untuk berkolaborasi dengan para remaja. Dalam sesi-sesi edukatif, mahasiswa menyampaikan materi dengan pendekatan yang kreatif dan edukatif. Mereka menggunakan cerita narasi, gambar, dan leaflet untuk menjelaskan kompleksitas sejarah stunting dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh remaja Pilangsari
Salah satu komponen penting dari program ini adalah cerita dari Masa lalu yang pernah tercatat terjadi terkait stunting mulai dari tahun 1830 ketika masa diterapkannya Cultuurstelstel berlanjut ke tahun 1930 ketika depresi ekonomi dan sampai pada pasca proklamasi. Mahasiswa mengundang mereka yang notabene akan mencetak generasi selanjutnya memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana stunting dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental suatu bangsa. Ini membantu remaja untuk lebih memahami dan merasakan urgensi dalam mengatasi masalah ini.

Program ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga mendorong remaja untuk mengambil tindakan nyata dalam mencegah stunting. Mahasiswa sejarah bekerja sama dengan mereka dalam merencanakan kegiatan sehat seperti sesi masak sehat, olahraga, dan acara edukatif lainnya yang bertujuan untuk mendorong pola hidup sehat dan pencegahan stunting.
Melalui program ini, mahasiswa sejarah ingin membentuk generasi muda yang sadar akan kesehatan dan gizi, serta memiliki peran aktif dalam mengatasi masalah stunting. Mereka percaya bahwa dengan memberikan pengetahuan tentang sejarah stunting dan mengilhami aksi nyata, para remaja dapat menjadi agen perubahan yang berarti dalam komunitas mereka.
Inisiatif mahasiswa sejarah dalam mengedukasi remaja mengenai sejarah stunting melalui Posyandu Remaja menggambarkan betapa pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam upaya meningkatkan kesejahteraan generasi mendatang. Melalui pendekatan kreatif dan partisipatif ini, mereka telah berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan tindakan positif dalam mengatasi masalah kesehatan yang serius.
Inisiatif ini membuktikan bahwa pendidikan sejarah dapat menjadi alat yang kuat dalam mengatasi masalah kesehatan. Mahasiswa sejarah dari Universitas Diponegoro telah berhasil membangun kesadaran dan pengetahuan generasi muda tentang stunting melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif. Harapannya, program ini akan mendorong langkah-langkah lebih lanjut dalam mengurangi prevalensi stunting di Indonesia dan menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Bagikan Berita